Garis-garis Besar Isi Proposal Kualitatif dan Kuantitatif Komunikasi

Jika sebuah penelitian mengedepankan dasar keingintahuan tentang permasalahan yang terjadi, hendaknya mampu berkolaborasi dengan informasi yang tersusun secara sistematis yang sudah barang tentu mengandung unsur solusi pada permasalahan tersebut..

Analisa Pembiayaan

Suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank syariah unuk menilai suatu permohonan pembiayaan yang tela diajukan oleh calon nasabah. Dengan melakukan analisis permohonan pembiayaan, bank syariah akan memperoleh keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai layak (feasible)..

Perkembangan Ekonomi Islam di Dunia dan Indonesia

Dewasa ini kehidupan ekonomi telah menjadi standar kehidupan individu dan kolektif suatu negara-bangsa. Keunggulan suatu negara diukur berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya. Ukuran derajat keberhasilanmenjadi sangat materialistk. Oleh karena itu, ilmu ekonomi menjadi amat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Namun demikian, pakar ilmu ekonomi sekaliber Masrhal menyatakan bahwa kehdiupan dunia ini dikendalikan oleh dua kekuatan besar; ekonomi dan keimanan (agama), hanya saja kekuatan ekonomi lebih kuat pengaruhnya daripada agama..

Pasar Monopolistik

Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsuryang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi, distribusi,ataupun unsur konsumsi..

Tafsir Ayat Ekonomi

Agama Islam mengharuskan setiap pemeluknya memiliki hati dan perasaan yang mawas dan kuat, dengan hati yang mawas dan kuat semua hak-hak Allah dan hak-hak manusia dapat dipelihara dengan baik, semua amal perbuatan dapat dijauhkan dari sikap ekstrim dan memudah-mudahkan. Karena itulah agama Islam ini mewajibkan setiap muslim memiliki sifat dapat dipercaya (amanah)..

Music

Friday 30 November 2012

Fungsi Perencanaan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PERENCANAAN (PLANNING)
 Robbins dan coulter (2002) mendefenisikan perencanaan sebagaisebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapain tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi .
Dalam buku  penulis mencoba  mendefenisikan penegrtian perencanaan itu kedalam tiga hal:
-          Dari sisi proses
Adalah dasar yang digiunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
-          Sisi fungsi manajemen
Adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiaatn organisasi.
-          Sisi pengambilan keputusan
Perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai   apa yang dilakukan, bagaimana melakukannnya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan tang diambil bbelum tentu sesuai, hingga implementasi tersebut dibuktikan dikemudian hari.[1]

B.     PENGERTIAN PERENCANAAN SECARA ISLAM
Adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal- hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapatkan hasil yang optimal. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh ibnu Mubarak, rasulullah saw bersabda yang artinya:
Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan dan pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik , ambila lah.dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah.
     Dalam melakukan melakukan perencanaan ada beberapa aspek yang harus diperhatiakn antara lain sebagai berikut.
1.      Hasil yang ingin dicapai
2.      Orang yang akan melakukan
3.      Waktu dan skala prioritas
4.      Dan (capital)[2]

C.    PERENCANAAN SUNNATULLAH
Allah SWT menciptakan dunia ini dengan hak dan perencanaan yang matang dan disertai dengan tujuan yang jelas. Sesuai dengan firman allah dalam Al quran suroh shaad : 27. Yang artinya:
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduannya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang kafir, maka celakalah orang- prang kafir itukarena mereka akan masuk kedalam api neraka.

Makna dari penjelasan ayat diatas adalah sia- sia tanpa perencanaan. Perencanaan sesunggungnya aturan dan ketentuan alllah.egala sesuatu telah direncanakan tidak ada satu pun yang tidak direncanakan.[3]

D.    FUNGSI PERNCANAAN
Ada 4 fungsi dari perencanaan antar lain:
1.      Perencanaan sebagai pengarah
Perusahaan yang tidak melakukan perencanaan sangat mungkin untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumber daya, dan ketik berhasilan dalam pencapain tujuan karena bvagian – bagian dari organisasi bekerja secara sendiri- sendiritanpa ada koordinasi yang jelas dan terara.


2.      Perencanaan sebagai minimalisasi ketidak pastian
Perubahan sering kali sesuai dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula mlah diluar perkiraan kita, sehingga menimbulkan ketidak pastian bagi perusahaan. Ketidak pastian inilah yang coba diminimalkan melalui kegiatan perencanaan.

3.      Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka jumlah sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaiman penggunaannya, dan untuk penggunaan apa saja dengan levbih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan. Dengan demikian pemborosan yang terkait dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan akan bisa diminimalkan sehingga tingkat efesinsi dari perusahaan menjadi meningkat.

4.         Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana- rencanauntuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan membandingkan antar tujuan yang ingin dicapai  dengan realisasi dilapangan, mengevaluasi penyimpangan- penyimpangan yang mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaiki kinerja perusahaan[4].






 D.    Proses Pembuatan Rencana
            1. Menetapkan tugas dan tujuan
            Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa
            Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
            Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesa
            Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.
E.     Siapa Pembuat Rencana ?
                        1. Panitia Perencanaan
            Panitia ini terdiri dari beberapa unsure yang mewakili beberapa pihak, yang masing-masing membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana, dengan harapan rencana yang dibuat akan lebih baik.
2. Bagian Perencanaan
            Seringkali tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ini merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang bertugas khusus membuat rencana. Jadi disini tidak ada unsur perwakilan yang mewakili suatu bagian dalam organisasi.
3. Tenaga Staf
            Pada sebuah organisasi atau perusahaan ada dua kelompok fungsional yaitu :
- Pelaksana, tidak disamakan dengan pimpinan yaitu kelompok yang langsung menangani pekerjaan
- Staf (pemikir) yaitu kelompok yang tidak secara langsung menghasilkan barang atau produk perusahaan, tugasnya menganalisa fakta-fakta untuk kemudian merencanakan sesuatu guna.[6]

F.      Bentuk-bentuk Perencanaan 
1. Recana Global (Global Plan) 
Analisa penyusunan recana global terdiri atas:
- Strenght yaitu kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan
- Weaknesses, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan.
- Opportunity yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi
- Treath yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi

2. Rencana Stategik (Strategic Plan)
            Bagian dari rencana global yang lebih terperinci. Dimana dengan menyusun kerangka kerja yang akan dilakukan untuk mencapai rencana global, dimensi waktunya adalang jangka panjang. Dalam pencapaiannya dilakukan dengan system prioritas. Mana yang akan dicapai terlebih dahulu.
            Merupakan proses prencanaan jangka panjang yang tersusun dan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Tiga alas an penggunaan perencanaan strategic ini yaitu :
1. Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan lainnya yang akan dilakukan
2. Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
3. Titik permulaan pemahaman dan penilaian kegiatan manajer dan organisasi.
3. Rencana Operasional ( Operational Plan ) 
            Rencana ini meliputi perencanaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional dan bersifat jangka pendek. 
- Rencana sekali pakai ( single use plan ) yaitu kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah tercapainya tujuan dan ini sifatnya lebih terperinci hanya sekali pakai, misalnya rencana pembelian dan pemasangan mesin komputer dalam suatu perusahaan.
- Rencana Tetap ( Standing Plan ) yaitu berupa pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan-penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu dan akan terjadi berulang-ulang.[7] 
G.    Melakukan perencanaan ( planning proses)
1. pengertian tujuan ( goals ) dan rencana ( plan)
            Tujuan pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompo aatu seluruh organisasi.
Rencana (plan ) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer perusahaan , tujuan dan rencana adalah sesuatu yang durumuskan olehnya.
2. beberapa jenis tujuan
            Pada praktiknya beberapa organisasi ternyata tidak hanya  memiliki satu tujuan . ada perusahaan yang bertujuan selain untuk memaksimalkan profit, juga perluasan pasar, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pegawai perusahaan. Demikian juga kasus yang sama dapat terjadi dengan organisasi non profit. Dengan kenyataan ini kadang kala perusahaan memiliki tujuan yang banyak . sehingga dengan demikian dari sisi semua jumlah tujuan yang ingin dicapai, ada yang dinamakan tujuan tunggal, dan tujuan yang banyak.
Dari sisi kejelasan, tujuan dapat dibedakan dari tujuan:
-          Tujuan yang actual dan nyata
-          Tujuan yang dinyatakan secara formal
Dari segi keluasan dan waktu pencapaian
-          Tujuan strategis
Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam waktu relative lama biasanya 3 hinggs 5 tahun lebih.
-          Tujuan operasional
Tujuan yang ingin dicapai pada satu periode kegiatan perusashaan biasanya 6 bulan hingga 1 tahun.[8]

3. beberapa jenis rencana :
Dari segi keluasan waktu
-          Rencana trategis atau jangka panjang
Rencana yang akan dijalankan seluruh komponen dalam organisasi atau perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan tujuan organisasi secara keseluruhan.
-          Rencana taktis atau jangka menengah
Rencana yang dijalankan untuk mencapaian tujuan jangka menengah dan sebagai doronga yang tercapai dalam tujuan jangka panjang
-          Rencana operasional atau jangka pendek
Rencana yang dijalankan untuk pencapai rencana jangka pendek, dan sebagai dorongan untuk tercapainya recana jangka penengah.
Dari segi kejelasan
-          Rencana spesifik
rencana yang sudah jelas dan tidak memerlukan interprentasi.
-          Rencana direktif
Rencana yang dirumuskan untuk mencapai tujuan tertentu,

Dari segi frekuensi penggunaan :
-          Rencana sekali pakai
Yaitu organisasi yang sifat kegiatannya, temporal, seperti kepanitiaan
-          Rencana secara terus menerus
Yaitu organisasi yang kegiatannya terus menerus berkelanjuat

5.                  Beberapa pendekatan dalam  penetapan tujuan :
-          Pendekatan tradisional
      Perumusan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak untuk dan kemudia tujuan itu diturunkan lagi menjadi tujuan manajer tingkat bawahannya secar spesifik. [9]
-          Pendekatan Management By Objectives (MBO)
      Manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan yang dilakukan berdasarkan asumsi mendasar bahwa apa yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan apa yang dipahami oleh pimpinan.
      Setelah pimpinan dan bawahan bersepakat untuk mencapai hal tersebut, maka kemudian pimpinan dan bawahan secara bersama-sama melakukan langkah pertama dalam MBO yaitu :
o   Membuat perencanaan bersama-sama
o   Pelaksanaan pada setiap pihak atau bagian
o   Evaluasi bersama


E. Kekuatan MBO
            Keuntungan-keuntungan utama dari program MBO dalam urutan pentingnya adalah sebagai berikut:
1. memberi kesempatan pada para individu untuk mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
2. membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan sasaran dan waktu yang ditargetkan
3. meningkatkan komunikasi antara para manajer dan bawahan
4. membuat para manajer lebih menyadari tentang sasaran organisasi
5. membuat proses manajemen lebih wajar dengan memusatkan pada suatu pencapaian. Program ini juga memberi kesempatan kepada para bawahan untuk mengetahui sebaik mana mereka bekerja dalam kaitannya dengan sasaran organisasi.
Kelemahan MBO
Beberapa kekurangan dari program MBO adalah:
1.         MBO tidak menyelesaikan semua masalah organisasi.
2.         Tidak semua prestasi dapat dikuantifikasikan atau diukur.
3.         Perubahan-perubahan yang diinginkan oleh MBO dalam perilaku para manajer       mungkin juga menimbulkan masalah.
4.         Kelemahan yang melekat dalam proses MBO, dimana ini membutuhkan banyak     waktu dan upaya dalam mempelajari penggunaan teknik MBO dengan tepat.
Membuat agar MBO efektif[10]
1. Tunjukkan kesepakatan yang berkesinambungan dari pimpinan tingkat tinggi. Penerimaan pertama dari para pegawai untuk program MBO dapat berhasil jika pimpinan tertinggi melakukan usaha bersama untuk mempertahankan agar system itu tetap jalan dan berfungsi dengan sepenuhnya.
2. Didik dan latih para manajer. Agar MBO berhasil para manajer harus memahami MBO tersebut, sehingga mereka harus dididik mengenai prosedur dan keuntungan dari system MBO.                   
3. Rumuskan tujuan-tujuan dengan jelas. Para manajer dan bawahan harus sama-sama mengerti tujuan-tujuan dengan jelas dan merumuskannya bersama-sama
4. Laksanakan umpan balik secara efektif. Suatu sistem MBO tergantung pada para peserta yang mengetahui hubungannya dengan tujuan mereka. Penetapan tujuan bukan merupakan perangsang yang memadai, tinjauan terhadap prestasi yang teratur dan umpan balik dari hasil-hasil juga diperlukan.
            5. Anjurkan adanya peran serta. Para manajer harus menyadari peran serta bawahan           dalam penentapan sasaran dapat mengandung suatu pengalokasian kembali kekuasaan.            Para manajer harus mau melepaskan pengendalian langsung tertentu atas bawahannya      dan mendorong bawahannya untuk mengambil peranan lebih aktif dalam penetaan dan        pencapaian tujuan mereka sendiri.

F. Beberapa alat bantu perencanaaan.
            Diantara alat bantu manajemen perencanaan ialah :
§  Perencanaan dengan Flow Chart
            Sering digunakan bagi yang mendalami computer, tekhnik dan sistem informasi
§  Perencanan Gantt Chart (Bagan Ghantt Chart)
            Pada saat kegiatan organisai banyak, Gannt Chart sangat membantu manajer untuk dapat mengaturnya melalui proses penjadwalan.
§  Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT Network)
            Merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan gambaran rencana kerja secara kronologis.[11]











BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
-          Fungsi perencanaan selain berfungsi sebagai fungsi pertama dalam kegitan manajemen. Namun menentukan arah dan tujuan dari  organisasi bisnis dan perusahaan. Perencanaan dapat berfungsi sebagai, minimalisasi ketidak pastian, pengarah dan juga penetapan standar pencapain, kualitas dari apa yang ingin diccapaioleh perusahaan.
-          Perencanaan dapat dibagi kedalam perencanaan jangka panjang, jangka mnengah dan jangka pendek 
-          Terdapat beberapa alat yang dapat digunaka untuk melakukan perencanaan. Diantaranya, flow chart, gantt chart, Jaringan PERT.
-          Organisasi sering kali berhadapan dengan berbagai alternatif keputusan dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu , pengambilan keputusn perlu dipertimbangkan berbagai factor dan alternative dalam pengambilan keputusan sehingga tujuan organisasi tetap dapat tercapai secara efektif.
















DAFTAR PUSTAKA
Arep Ishak dan Hendri Tanjung, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:          Universitas Trisakti
Hafidhuddin Didin dan Hendri Tanjung. 2003, Manajemen Syariah Dalam Praktek, Jakarta:        Gema Insani Press.
Sule, Erni Trisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2009, Pengantar manajemen, Jakarta:      Kencana,
Panglaykim P dan Hazil Tanzil. 1991, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia           Indonesia







[1] Erni Trisnawati Sule dan Kurniawan Saifullah  ,Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana, 2009) hal 96
[2] Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2003)
hal 77
[3] Ishak Arep dan Hendri Tanjung, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Universitas Trisakti, 2002) hal 19
[4] kk.mercubuana.ac.id/files/31052-18-326734154341.doc
[5] Ibid
[6] http: // id shooving . com panitia perencanaan- 1278. html
[7] Ibid
[8] Opcit, hal 99
[9] Opcit, Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, hal 108
[10] Ibid hal 109
[11] Ibid hal 111

Monday 26 November 2012

Organisasi Sebagai Tempat Pertempuran




Apa yang dimaksud dengan pertempuran
         Menurut kamus Merriem-Webster, secara bahasa warfare berasal dari dua suku kata, yaitu warre yang berarti perang dan fare yang berarti perjalanan. Secara istilah, warfare dapat diartikan suatu operasi militer yang terjadi di antara dua pihak yang saling bermusuhan. Kams tersebut juga mendefinisikan warfare sebagai pertempuran di antara entitas-entitas yang saling berkompetensi. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan pertempuran sebagai perkelahian yang hebat, peperangan, atau pun perjuangan. Sedangkan kamus Microsoft Encarta mendefinisikan pertempuran tidak hanya sebatas peperangan, namun juga mencakup kompetensi dan persaingan. Dari pengertian-pengertian di tersebut, kita dapat memahamai bahwa pertempuran adalah perjuangan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang saling berkompetensi untuk memperebutkan suatu hal yag diinginkan bersama, atau untuk memenangkan tujuan tertentu.
A.    PERTEMPURAN DI ABAD MILINIUM
Suatu Gambaran Umum
Bentuk pertempuran di dunia global saat ini sudah semakin berkembang. Saat ini, pertempuran tidak lagi semata-mata berbentuk pertempuran fisik di mana terdapat pengerahan pasukan, penggunaan senjata-senjata pemusnah, maupun pembunuhan pimpinan musuh. Meskipun pertempuran seperti ini masih dihadapi oleh saudara-saudara kita di Pakistan, afganistan, dan Negara-negara yang sedanf konflik lainnya. Namun, pertempuran yang semakin terlihat di dunia saat ini adalah pertempuran pemikiran, keungggulan, dan pengaruh terhadap pihak lain.
Tantangan Pertempuran di Era Global.  
Secara garis besar dalam pertarungan bisnis global, tantangan-tantangan yang dihadapi organisasi dapat dilihat pada poin-poin berikut ini:

·         Globalisasi
Globalisasi membuat setiap organisasi secara sukarela maupun terpaksa harus siap untuk menghadapinya. Namun, globalisasi tidak hanya memengaruhi organisasi yang beroperasi secara internasional. Globalisasi juga terjadi pada organisasi local yang membeli atau menggunakan produk atau barang yang dipoduksi di luat negeri, memperkerjakan karyawan dengan latar belakang yang berbeda, atau bersaing dengan organisasi yang dimiliki oleh organisasi asing.
         Banyak organisasi yang mmasuki pasar internasional dengan mengekspor produk mereka ke luar  negeri, membangun fasilitas pabrik di Negara lain, serta memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya. Globalisasi tidak saja bergerak secara terbatas pada sector tertentu dari ekonomi atau pasar produk. Lebih jauh lagi, pergerakan organisasi multinasional yang mencoba untuk menguasi pasar local membuat persaingan untuk memperbutkan manajer local bertalenta menjadi semakin sulit. Ini disebabkan todak ekuivalennya permintaan dan penawaraan lapangan kerja. Konsekuensinya, organisasi harus berusaha sekuat tenaga untuk menarik serta menjaga manajer mereka dari incaran para pesaing.
·         Kebutuhan terhadap kepemimpinan
Perkembangan dalam tekanan kerja dan globalisasi menuntut organisasi untuk mengindentifikasi, melatih, dan mengembangkan karyawan dengan keahlian manajerial. Hal ini dikarenakan karyawan eksklusif, administrative, serta bagian manajerial lainnya akan menghadapi pergantian (turnover) terbesar terhadap kematian atau penghentian kerja.
         Permasalahan yang saat ini tengah berkembang adalah banyak organisasi yang tidak memilki karyawan dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis dalam perekonomian global. Untuk mengelola bisnis dengan sukses dalam suatu perekonomian global, manajer harus dapat mengenali diri dan dapat membangun secara tim internasional, menciptakan praktik manajemen dan pemasaran secara global, dan berinteraksi serta mengelola karyawan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
·         Meningkatnya kebutuha Modal Intektual
Saat ini makin banyak organisasi tertarik dalam mengembangkan modal intelektual sebagai cara untuk menciptakan keunggulan terhadap competitor. Sebagai akibatnya, banyak organisasi mencoba untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan pekerja yang memiliki pengetahuan (knowledge workers). Knowledge workers merupakan karyawan yang berkontibusi ke organisasi bukan melalui pekerjaan manual, tetapi melalui hal-hal yang mereka ketahui tentang konsumen atau pengetahuan yang khusus. Karyawan tidak bisa hanya diperintahkan untuk mengerjakan sesuatu tugas tetapi mereka harus saling berbagi pengetahuan dan berkolaborasi untuk mencari solusi masalah yang dihadapai bersama. Knowledge workers saat ini memiliki kekuatan daya tawar yang lebih terhadao organisasi, mereka memiliki kesempatan kerja yang banyak. Lebih jauh lagi, mereka memilki pilihan untuk meninggalkan organisasi dan membawa pengetahuan mereka kedapa competitor karena banyaknya permintaan terhadap mereka.
         Suatu lingkungan yang berubah memiliki konsekuesnis bahwa semua kayawan hatus menerima filosofi dari pembelajaran. Menjadi learning organization praktis menjadi kebutuab utama, di mana semua eleman organisasi harus menerima budaya pembelajaran, yang berkelanjutan, menjadikan semua karyawab memperoleh dan berbagi pengetahuan secara kontinu.
·         Talenta yang Mumpuni
Pertumbuhan ekonomi akan membuka banyak lapangan kerja baru yang membutuhkan banyak pekerja baru. Namun, sebagian besar pekerja diperlukan karena adanya pergantian seperti pergantian yang disebabkan oleh kematian, ketidakmampuan atau pensiun.
         Oleh karena itu,  mempertahankan pegawai yang bertalenta merupakan bagian yang penting dalam manajemen organisasi. Karyawan yang bertalenta mencoba untuk mencari tantangan baru dan perkembangan karier. Apabila organisasi tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka, maka besar kemungkinan mereka akan mengucapkan selamat tinggal keoada organisasi mereka dan bergabung bersama dengan competitor.
·         Meningkatnya Tekanan Akan Kualitas dan Pelayanan terhadap Konsumen.
Organisasi yang berfokus pada konsumen pasti akan menitikberatkan pada kualitas dan kinerja. Tidak hanya kualitas prosduk dan jasa yang bebas cacat dan kesalahan saja yang dipentingkan, interaksi dengan konsumen dan kemampuan untuk menciptkan “pengalaman” berkesan di benak konsumen juga harus menjadi perhatian.
         Total Quality Management (TQM) adalah suatu usaha organisasi untuk mengembangkan secara kontubu orang, mesin, dan system menyelesaikan pekerjaan. Nilai dasar TQM adalah :
o   Metode ddan proses desain untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen.
o   Setiap karyawan di organisasi meneriam [elatihan dalam kualitas.
o   Kualitas desain ke produk atau jasa sehinngga errors dapat dicegah untuk terjadi daripada dapat dideteksi dan dikoreksi.
o   Organisasi melakukan kerja sama dengan vendors, suppliers, dan konsemen untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya.
o   Manajer mengukur kemajuan dengan freedback berdasarkan data.
Lebih lanjut, kualitas yang ingin dibentuk dari TQM itu sendiri sesungguhna tidak memiliki definisi yang universal. Perbedaan utama pada berbabagi definisi berhubungan mengenai apa yang difokuskannya.
·         Perubahan Demografis dan Keberagaman Angkatan Kerja
         Salah satu tantangan yang dihadapi organisasi adalah adanya peningkatan keberagaman angkatan kerja. Melalui keberagaman ini, sulit ditemui kru yang memiliki bobot kinerja yang sama. Penelitian menyarankan bahwa untuk memaksimalkan komitmen dan motivasi karyawan terhadap tujuan organisasi, karyawan harus diberi kesempatan untuk mengembangkan keahliannya, memenuhi keinginannya, dan menyemimbangkan pekerjaan dengan aktivitas kehidupan lainnya.
·         Perkembangan Teknologi
Teknologi telah mengubah cara kita bermain, berkomunikasi, merencanakan hidup, dan di mana kita bekerja, kita dapat mengerjakan pekerjaan di rumah dengan menggunakan personal computer yang kecil tetapi berfungsi secara maksimal.
         Perkembangan teknologi juga telah banyak membantu organisasi dalam menjalankan kegitan operasionalnya. Teknologi, misalnya memungkinkan rapat, diskusi, maupaun pelatihan dilakukan di mana saja kapan saja dengan fasiltas teleconference. Internet dan web memungkinkan para karywan untuk mengirim dan menerima informasi. Internet member karyawan akses instan ke para ahli, di mana mereka dapat berkomunikasi dengan newsgroup.
         Melalui tekonologi, informasi yang dibutuhkan untuk meningatkan custumor sevice dan kualitas produk menjadi lebih mudah untuk diaksses oleh karyawan. Ini berarti bahwa para karywan diharapkan untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk memuaskan konsumen dan bagaimana cara mereka melakukan pekerjaannya.

B.     PERTEMPURAN DALAM DUNIA BISNIS
         Tantangan –tantangan di atas semakin memberi keyakinan bahwa petempuran di era global ini semakin sengit lagi. berbicara mengenai pertempuran dalam dunia bisnis bisa diibaratkan menembakkan peluru ke target yang terus bergerak. Saat satu dibahas, akan muncul lima, delapan, atau lebih banyak lagi hal yang perlu dibahas. Ini disebabkan pergerakan pola pertempuran dalam dunia bisnis yang berubah dengan luar biasa cepatnya. Terlebih dengan kemajuan teknologi dan peningkatan pengerahuan yang berkembang secara eksponensial, yang menurut Thomas Friedman mambuat “bumi ini datar” melalui globalisasi.
         Lebih jauh lagi, fenomena ini berdampak pada berubahnya berbagai macam bentuk aturan kerja tradisional, bermunculannya banyak pesaing baru yang sebelumnya sama sekali tidak terlihat namun tiba-tiba menyerang dengan serta-merta, serta bergeraknya invasi organisasi multinasional ke ranah local. Sekarang ini adalah era di mana dunia selalu rusak oleh ide-ide lama menapaki kemapananya. Saat inilah dunia tak pernah mencapai keseimbangannya karena selalu ada interupsi, selalu ada hal baru yang membuat keseimbangan itu tidak akan terjadi lagi.
         Kecepatan perubahan dan kemelut pertempuran dalam dunia bisnis tersebut lebih menengaskan aturan main bahwa hanya mereka yang sigap dan cerdas menanggapi perubhanlah yang akan memenangkan pertempuran. Di masa ini, telah terbantalah perspektif bahwa strategi diferesniasi dan keunggulan biaya adalah dua sisi mata uang.
         Pertempuran sengit di bidang telekomunikasi di Indonesia, dengan pemain seperti Telkomsel, Indosat, Excelcomindo, Bakrie Telcom, Mobile-8, dan lain-lain sangat menarik untuk damati.
         Tidak hanya dalam hal strategi bisnis, target pemasaran produk maupun jasa organisasi-organisasi binis pu telah banyak bergeser. Sebelum era ini, banyak organanisasi binsis yang memfokuskan pemasaran produk berkualitas dan terkustomisasi pad pasar menengah ke atas untuk mendapatkan margin keuntungan yang besar ( namun sering kali hanya sesaat).

  
Kembali ke Inti Pertempuran

Bagaimana organisasi-organisasi bisnis bersiap menghdapi tantangan-tantangan yang semakin memuncak tadi? marilah kita kembali merenungkan kandungan firman Allah swt berikut ini :
“sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar ( surge), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mareka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murniyang dilak(tempatntya), laknya adalah kesturi, dan untuk yang demikia itu hendaknya orang berlomba-lomba.” ( QS.83: 22-26)
         Ayat di atas membawa kita pada suatu perenungan bahwa Islam mengajak umatnya untuk berlomba-lomba, berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Suatu keniscayaan bahwa manusia siapa pun ia, apa pun pekerjaanya, berapa pun usianya ingin selalu menjadi lebih baik dari orang lain dan berada pada posisi yang lebih baik dari orang lain dan berada pada posisi yang lebih tinggi dalam kehidupannya.
         Ada bebarapa hal inti yang dipesankan Allah swt. Melalui ayat ini yaitu bahwa the ultimate winning, kemenangan yng paling utama, adalah surga. Menurut Ibnu Katsir, pesan senada diturunkan Allah swt, dalam dua ya lainnya yaitu QS. 5:119 dan QS. 37:60-61.
         “ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surge yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalam selama-lamanya, Allah rida terhadap-Nya. (QS.5:119)
         “sesunggunya ini benar-benar kemenangan yang besar. Untuk kemenagan serupa ini hendaklag berusaha oranf-orang yang bekerja”. (QS.37:60-61)
         Kedua ayat ini menunjukkan bahwa keberuntungan dan kemenangan yang besar adalah dengan meraih surge Allah swt. Manusia memang diperintahkan untuk berlomba-lomba untuk meraih penghargaan itu.
         Rasullah saw. Pun mengingtakan bahaya kebinasaanla yang akan terjadi bila manusia bersedia untuk menjalankan segala cara dalam berlomba-lomba tersebut. Sabda beliau:
“bukann;ah kefakiran yang sangat aku khawatirkan terjadi pada kalian, tetapi aku sangat khawatir jika (kemeahan,kesenangan) dunia dibentangkan luas atas kalian, kemudian karenya kalian berlomba-lomba untuk meraihnya sebgaimana yang pernah terjadi pada orang-orang sebelum kalian. Maka akhirnya kalian binasa seperti mereka juga binaa karenanya” (H.R. Bukhari dan Muslim)
         Dengan demikan, jelaslah sudah bahwa jatunya kehormatan manusia-manusia yang sebelumnya “berwibawa” dengan jabatannya disebabkan oleh korupsi, suap, maupun skandal yang jauh dari etika yang mereka jalankan.

SOLUSI THE CELESTIAL MANAGEMENT
         Dalam kontek celestial management, pertempuran global sejatinya dapat dimenangkan oleh organisasi mana pun yang memilki kemam[uan MIKR. MIKR di sini berarti lebih luas daripada kata mikir dalam bahasa Jawa yang bararti befikir. MIKR di dalam celestial management marupakan akronim dari empat sifat, yaitu Militan, intelek, Kompetitif, dan Regeneratif. Keempat sifat inilah yang merupakan hal lanjutan yang harus disiapkan oleh suatu komunitas yag di dalamnya terdapat individu-individu yang telah mengamalkan ZIKR dan telah berkumpul dalam otganisasi yang telah melakukan sharing PIKR.