Oleh : Salma Rodliyatu Zalfa
Negara Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki jumlah penduduk
muslim terbesar. Oleh karena itu, sudah seharusnya negara Indonesia memelapori
untuk terwujudnya ekonomi Islam yang maju. Ekonomi Islam mengajarkan
nilai-nilai luhur yang universal, seperti keadilam, kemanfaatan (maslahah)
kebersamaan, kejujuran, kebenaran, keseimbangan, transparasi, anti eksploitas,
anti penindasan dan anti kezaliman. Semua nilai-nilai ini menjadi prinsip utama
ekonomi islam. Landasan ekonomi Islam sangat tepat untuk diterapkan dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari. Bahkan, mereka yang tidak mengetahui landasan
ekonomi Islam pada hakikatnya telah melaksanakan dengan bauk prinsip-prinsip
ekonomi islam karena didorong oleh landasan moral yang kuat.
Ekonomi Islam adalah sebuah system ilmu pengetahuan yang menyoroti
masalah perekonimian. Sama seperti
ekonomi konvensional lainnya. Hanya saja sistem ekonomi islam berlandaskan
syariat agama islam, yakni Al Quran dan hadits.
Menurut Muhammad Abdul Manan, ekonomi islam adalah Islamic
economics is a sosial science which studies the economics problems of a people
imbued with the values of Islam. Ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan
social yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan
akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang
Islami.
Faham kapitalisme telah terjadi dalam kondisi perekonomian saat ini.
Faham kapitalisme ini hanya mengutamakan dan memperhatikan perolehan profit
sebanyak banyaknya dan tidak memperhatikan kemaslahatan umat. Sistem
bunga/interest sudah melekat dalam faham ini. Padahal apabila sistem bunga
tersebut terus-menerus diterapkan akan merugikan perekonomian yang akhirnya
mengakibatkan krisis dalam perekonomian suatu negara tersebut. Tidak hanya di
negara Indonesia yang mengalami krisis ini, tetapi juga di negara-negara
lainnya dan bahkan dalam lingkup global.
Ekonomi islam secara filosofis cenderung berlandaskan pada asas
tauhid yaitu hubungan antara aktivitas ekonomi, manusia dan Tuhan sebagai maha
pencipta. Prinsip-prinsip yang timbul dari landasan tauhid adalah prinsip
khilafah, keadilan, kenabian, persaudaraan, kebebasan bertanggung jawab. Selain
itu terdapat nilai-nilai instrumental yaitu larangan riba, zakat, kerjasama
ekonomi, jaminan sosial dan peran negara.
Negara mayoritas muslim terbanyak adalah negara Indonesia. Oleh
karena itu, negara Indonesia berusaha mewujudkan ekonomi islam untuk mencapai
kemaslahatan bersama. Untuk mewujudkannya, pemerintahan Indonesia sedang melakukan
upaya-upaya yang salah satunya dengan mendirikan bank-bank berbasis
syariah.Baru-baru ini kita ketahui bahwa negara Indonesia terus-menerus
mendirikan bank syariah dan bahkan bank syariah di negara ini berkembang pesat.
Selain itu, untuk memperkuat perekonomian masyarakat kecil dan menengah
didirikan juga Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Bank dan lembaga yang
didirikan ini mengacu pada ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Namun, dari sekian upaya-upaya yang dilakukan ternyata masih belum
optimal. Hal tersebut dibuktikan dengan fakta yang ada dalam masyarakat, bank
syariah masih kalah bersaing dengan bank konvensional. Walaupun telah banyak
didirikan bank syariah, tetapi masyarakat Indonesia lebih tertarik
berkontribusi dan bertransaksi dengan bank konvensional. Produk-produk yang ada
dalam bank syariah jarang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Itu semua
terjadi akibat anggapan-anggapan yang beredar dalam masyarakat bahwa dalam
prosesnya bank Syariah dan bank konvensional itu sama saja. Dari permasalahan
yang ada dalam masyarakat Indonesia, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih
banyak untuk menarik minat masyarakat terhadap bank syariah.
Kemampuan yang dimiliki oleh bank syariah dalam melakukan produksi
kelembagaannya berpengaruh dalam kontribusi ekonomi islam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan ekonomi regional, lokal maupun nasional. Namun dalam melakukan
produksi, bank syariah mengalami kendala dalam kinerjanya. Oleh karena itu,
dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada kinerja bank syariah dapat
diperbaiki agar menjadi lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment